Hj. Rostiati Dahlan : Pencegahan Stunting, Perkuat Sinergi Lintas Sektor

WARTA KOMINFO. Setelah melaksanakan pertemuan dan pemetaan serta analisis di Kecamatan Langgudu, Tim Konvergensi Stunting Kabupaten kembali melaksanakan kegiatan kunjungan di beberapa desa Lokasi Fokus (Lokus) Stunting di Kecamatan Bolo Rabu (29/06/2022).  

Pertemuan dilaksanakan pada 3 (tiga) lokasi. Lokasi pertama, bertempat di Desa Darussalam diikuti Desa Sanolo, Darussalam dan Bontokape, lokasi kedua bertempat di Desa Rato diikuti oleh Desa Rato dan Desa Rasabou, sedangkan lokasi ketiga, diikuti oleh Desa Nggembe dan Desa Rada bertempat di Desa Nggembe.

Pelaksanaan kegiatan dengan jumlah peserta sekitar 75 orang yang  terdiri dari unsur sekretaris desa, PKK Desa, Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia, serta Pengelola PAUD dibuka oleh ketua TP.PKK Kabupaten Bima, Hj. Rostiati Dahlan, S.Pd, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Bima, Tita Masitha, M.Si, Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya BAPPEDA, Raani Wahyuni, ST.MT.,M.Sc, Koordinator PKH Dinas Sosial, Pejabat Fungsioanal PSM Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pejabat Fungsioanal DP3AP2KB.

Ketua TP.PKK berharap keterlibatan pemerintah desa dan lintas sektor dapat berperan optimal dalam pencegahan serta penanganan stunting. “Peran Pemerintah Desa dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di desa lebih optimal dan perkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor, “ harap Hj. Rostiati mengawali pengantarnya. 

“Diperlukan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama pada target sasaran wilayah dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting, “ tutupnya.
Dalam uraiannya, Tita Masitha menjelaskan upaya percepatan pencegahan stunting. 
Menurutnya, pencegahan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen serta membutuhkan keterpaduan baik proses perencanaan, penganggaran dan pemantauan program/kegiatan pemerintah secara lintas sektor untuk memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat, terutama masyarakat miskin.

“Diperlukan perencanaan yang terarah dalam upaya penajaman proses perencanaan dan penganggaran yang berbasis data dan informasi faktual agar program dan kegiatan yang disusun lebih tepat sasaran, “ jelas Tita Masitha. 

Sebelumnya, Raani Wahyuni, menjelaskan tujuan dan sasaran pelaksanaan kegiatan diantaranya, untuk mengetahui kondisi stunting di wilayah Kabupaten Bima, penyebab utama dan identifikasi program/kegiatan yang selama ini sudah dilakukan. 

Lanjutnya, dari hasil analisis ini diharapkan dapat menentukan program/kegiatan, kelompok sasaran, sumber pendanaan dan lokasi upaya percepatan pencegahan stunting di daerah, yang kemudian diterjemahkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Organisasi Perangkat daerah (OPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

[Tim Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Bima]