INOVASI NTB laksanakan Lokakarya Hasil Pemantauan Penggunaan Modul Literasi-Numerasi

WARTA KOMINFO. Perkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan pendidikan dasar khususnya terkait literasi dan numerasi dasar, INOVASI NTB laksanakan Lokakarya Pembahasan Hasil Pemantauan Penggunaan Modul Literasi-Numerasi Kemendikbud dan Pelaksanaan ANBK 2021 jenjang SD/MI di NTB. Acara ini diselenggarakan secara virtual (platform Zoom meeting), Kamis, (27/01/2022).

Lokakarya diikuti oleh mitra INOVASI NTB diantaranya Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, Pengawas SD/MI, Fasilatator Daerah Pembelajaran, Fasilatator Komunikasi serta Perguruan Tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (PT-LPTK) yang ada di Provinsi NTB.

Kegiatan yang dipandu langsung oleh Provincial Manager INOVASI NTB, Sri Widuri, menyampaikan agenda dan metode pelaksanaan kegiatan. Dijelaskan, agenda kegiatan terbagi dalam 2 (dua) sesi. Setelah paparan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang dikuti dengan diskusi panel pada tiap sesinya.

Sesi di mulai dengan pemaparan Modul literasi-numerasi kemdikbud (pemaparan hasil monitoring oleh Koordinator Fasilitator Pembelajaran, Imawati Arisandi.

Secara garis besar, Imawati menguraikan terkait tantangan dalam implementasi modul, factor pendukung penggunanaan modul sampai pada rekomendasi.

Sedangkan Ketua LPMP NTB, Dr. Wirman Kasmayadi, menyampaikan secara spesifik implementasi ANBK 2021. Diuraikannya, Asesmen Nasional sebagai evaluasi sistem pendidikan memiliki perbedaan mendasar anatar Asesmen Nasional (AN) dan Ujian Nasional (UN) dari segi konsep maupun mekanisme pelaksanaan. Diakuinya, pemantauan, evaluasi dan kajian-kajian tentang AN sangat penting dalam upaya perbaikan implemntasi AN selanjutnya.

Pada sisi lain, AN menghasilkan potret komprehensif yang berguna bagi sekolah/madrasah dan pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi diri dan perencanaan perbaikan mutu pendidikan. Lebih jauh dijelaskan perbedaan mendasar implemnetasi UN dan AN. Asesmen Nasional mengevaluasi kualitas pendidikan, memotret input, proses dan hasil belajar pada satuan pendidikan, sedangkan Ujian Nasional adalah untuk menilai hasil belajar peserta didik pada akhir jenjang serta mengukur capaian individu peserta didik.

Diakhir paparannya, menyampaikan respon atau persepsi guru dan kepala SD/MI serta respon SD/MI, diantaranya, paradigm berpikir guru dan kepala sekolah/madrasah masih memandang AN sebagai sebuah asesmen sumatif dan focus guru dan kepala sekolah pada sukses penyelenggaraan AN dan belum mengarah pada upaya tindak lanjut pemanfaatan hasil AN untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah/madrasah secara berkelanjutan.

[Tim Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Bima]