Memperkuat Literasi, Kabupaten Bima luncurkan Program GEMAR Literasi. 

Setelah mencatat banyak keberhasilan pada fase I, kemitraan dalam bidang pendidikan dasar antara Pemerintah Kabupaten Bima dan program Inovasi untuk Anak Sekolah atau INOVASI, kembali digulirkan. Program kemitraan fase 2 yang diberi nama Gerakan Masyarakat Sadar Literasi atau GEMAR Literasi juga melibatkan STKIP Taman Siswa sebagai mitra pelaksana di lapangan. Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan Noer, pada hari Kamis siang, 27/05 kemarin secara resmi meluncurkan program ini. 

Pada acara peluncuran tersebut yang dilaksanakan di Warung Tepi Langit Dorobelo, Kecamatan Palibelo tersebut, hadir sejumlah pejabat lingkup Pemkab Bima, yakni Asisten III Setda Bima, Drs H Arifudin HMY, Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Zainuddin dan sejumlah Pimpinan OPD. Hadir pula Kemenag Kabupaten Bima, Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Kepala Sekolah yang akan menjadi dampingan, Kepala Desa lokasi program dan relawan Literasi/organisasi Literasi. Tim INOVASI dibawah kepemimpinan Manajer Provinsi, Sri Widuri juga mengikuti via daring.

Program GEMAR  Literasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengembangan nilai-nilai yang relevan terkait literasi dasar, khususnya bagi anak-anak yang mengalami kesulitan terberat. Ada 25 sekolah dan madrasah ibtidaiyah yang nantinya akan menjadi target dampingan program. Ke-25 sekolah dan madrasah itu tersebar di 9 desa yang ada di 3 kecamatan, yaitu Langgudu, Monta dan Sape.

Lokasi implementasi dan sekolah-sekolah sasaran tersebut ditetapkan melalui serangkaian proses rembuk bersama yang melibatkan semua pemangku kepentingan di Kabupaten Bima. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat mendorong peningkatan mutu hasil belajar melalui peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, penguatan mutu dukungan bagi guru, serta layanan pendidikan yang merata untuk semua anak penguatan inklusi.

Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd menyampaikan rasa bangganya terhadap kegiatan program literasi tersebut. Apalagi INOVASI telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Dia juga berharap STKIP Taman Siswa Bima, bisa menguatkan literasi. Apalagi program Literasi ini sudah dicanangkan oleh Pemkab Bima sebelumnya.
Menurutnya, untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Bima diperlukan literasi, baik literasi sekolah, keagamaan dan literasi media.

Literasi Media,  jelasnya, harus memberikan berita yang baik terhadap masyarakat terutama anak-anak. “Tugas kita semua memberikan pemahaman terhadap pentingnya SDM melalui literasi. Harus mulai dari diri sendiri. Demi kebaikan, usaha apa pun yang kita lakukan tidak akan sia-sia,” ujarnya.
Dahlan mengatakan, cita-cita Pemkab Bima adalah mewujudkan Kabupaten Bima sebagai Kabupaten Literasi. program ‘GEMAR Literasi’ ini adalah bagian dari cita-cita tersebut. Semuanya itu untuk kemajuan daerah.

“Saya berharap jangan semangat pada awal-awalnya saja.  Tetapi harus sampai akhir,” katanya. Wabup Dahlan, menambahkan Pemkab Bima sangat serius membangun Gedung Perpustakaan sebagai pendukung terwujudnya Literasi. Karena dengan program literasi, bisa membangun daerah.

Kepada Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Wabup meminta untuk tetap mendorong kampanye literasi. Turun ke desa-desa sebagai sasaran, dengan spanduk bertuliskan “Kuasai Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan Kuasai Bahasa Asing”.

Pada kesempatan tersebut, Manajer Provinsi program INOVASI NTB, Sri Widuri menyampaikan bahwa semua pihak di Kabupaten Bima sudah bergerak untuk mendukung Peraturan Bupati (Perbup) tentang Kabupaten Literasi. Sebelumnya, Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima mengumpulkan berbagai pihak untuk melihat apa saja permasalah mendasar  bagi siswa SD/MI.  

Mereka menemukan bahwa ternyata anak-anak memiliki keterampilan membaca yang beragam dan ini membutuhkan pendekatan khusus nantinya. Selain itu, kesadaran dan peran orang tua dan masyarakat, khususnya desa dalam mendorong penguatan kemampuan literasi dasar dianggap masih perlu lebih di dorong agar bisa maksimal. Hal lain yang akan menjadi perhatian nantinya adalah masih kurangnya penguatan bahasa berbasis lokal dalam pembelajaran. 

Pada kesematan yang sama, Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr Ibnu Khaldun, menyampaikan bahwa pihaknya akan membantu mewujudkan pengembangan literasi. Kampus tidak hanya hadir untuk tempat bertemu, namun mewujudkan sesuatu yang baik.